Umat Islam telah menduduki dan memerintah Negara Andalusia
selama kurang lebih 8 abad. Sejak tahun 92 H sampai 898 H (711 – 1492 M).
Mereka telah menyebarkan ilmu dan pengetahuan serta keadilan dan persamaan. Di
tangan umat Islamlah berbagai ilmu dan kesastraan maju dan berkembang.
Anadalusia pun senantiasa dalam keadaan aman dan sejahtera. Hingga timbul
perselisihan dalam dada-dada kaum muslimin, maka muncul permusuhan dan
pertentangan hawa nafsu diantara mereka.
Dan hal itu mengantarkan mereka pada kemewahan harta dan
dunia. Musuh – musuh Islam tidak ingin kehilangan kesempatan, mereka maju dan
memasuki Andalusia serta mengusir kaum muslimin dari Negara mereka setelah
sebelumnya berkuasa dalam jangka waktu yang sangat panjang. Kota – kota Islam
berjatuhan ke tangan musuh Islam dan penguasa kaum muslimin pun tidak mampu
mengembalikannya. Hal ini terjadi karena mereka lebih mengutamakan kepentingan
yang bersifat pribadi ketimbang kepentingan umum. Saat itu banyak diantara
pemuda-pemuda Islam yang terbunuh, tertawan dan tak sedikit dari mereka yang
meninggalkan Andalusia menyelamatkan agama mereka.
Diantara bait syair yang terkenal yang menggambarkan
kesedihan hari itu adalah untaian syair Abu al Baqo’ Shalih bin Yazid ar Rundy
(601 H – 684 H / 1204 M – 1285 M). Ia ikut menyaksikan peristiwa-peristiwa yang
datang menghampiri Andalusia. Ia juga melihat satu persatu kota Islam jatuh ke
tangan orang Nashrani, mayat – mayat dari anak - anak kaum muslimin, tawanan,
penyiksaan, pengusiran dan pemurtadan. Dia menyenandungkan bait-baitnya,
berbicara tentang keadaan itu :
لكل شيئ إذا ما تم نقصان
فلا يغر بطيب العيش إنسان
هي الأمور كما شاهدتها دول
من سره زمن سائته أزمان
وهذه الدار لا تبقي على أحد
ولا يدوم على حال لها شان
أين الملوك ذوو التيجان من يمن
وأين منهم أكاليل وتيجان
وأين ما شاده شداد في إرم
وأين ما ساسه في الفرس ساسان
أتى على الكل أمر لا مرد له
حتى قضوا فكأن القوم ما كانوا
دهى الجزيرة أمر لا عزاء له
هوى له أحد وانهد ثهلان
تبكي الحنيفية البيضاء من أسف
كما بكى لفراق الإلف هيمان
على ديار من الإسلام خالية
قد أقفرت ولها بالكفر عمران
حيث المساجد قد صارت كنائس ما
فيهن إلا نواقيس وصلبان
حتى المحاريب تبكي وهي جامدة
حتى المنابر ترثي وهي عيدان
يا راكبين عتاق الخيل ضامرة
كأنها في مجال السبق عقبان
أ عندكم نبأ عن أهل أندلس
فقد سرى بجديث القوم ركبان
كم يستغيث بنا المستضعفون وهم
قتلى وأسرى فما يهتز إنسان
ماذا التقاطع في الإسلام بينكم
وأنتم يا عباد الله إخوان
لمثل هذا يذوب القلب من كمد
إن كان في القلب إسلام وإيمان
Segala sesuatu, apabila telah mencapai puncaknya, pasti akan
berangsur-angsur hilang. Maka janganlah sampai manusia tertipu dengan
kenikmatan hidup yang telah digapai
Semua itu, sebagaimana engkau saksikan, adalah ibarat roda
yang berputar. Siapa yang merasa senang sesaat, akan merasa sedih dan sempit
untuk waktu yang lebih lama
Dunia ini tidak akan memberikan kekekalan pada seorang, dan
tidak pula tetap pada satu kondisi dan keadaan tertentu
Manakah raja-raja yang bermahkotakan emas dan permata dari
negeri Yaman? Dan masih adakah mahkota mereka yang berlapiskan emas dan
permata?
Atau manakah kota yang dibangun oleh kaum ‘Ad yang perkasa?
Dan manakah raja-raja Persia yang namanya telah tersebar di setiap penjuru
dunia?
Sungguh, telah datang menemui mereka semua suatu perkara
yang tak mungkin bisa ditolak. Hingga seakan-akan mereka tak pernah ada di
dunia ini
Kematianlah yang menemui negeri-negeri itu, gunung Uhud pun
hancur sementara gunung Tsahlan roboh karenanya
Agama yang hanif ini menangis kecewa, sebagaimana seorang
yang menangisi kekasihnya karena tiada akan bersua kembali..
..Menangisi suatu Negara yang telah kosong dari cahaya Islam
dan telah diramaikan dengan gelapnya kekufuran dan kezhaliman
Dimana masjid-masjid Allah telah menjadi gereja, yang tiada
lagi di dalamnya melainkan lonceng-lonceng dan salib-salib..
..Sampai-sampai mihrab di dalamnya mengucurkan air mata,
sementara ia hanyalah benda mati. Minbar-minbar pun ikut berkabung dan ia hanyalah
sebongkah kayu.
Wahai para penunggang kuda yang seakan – akan bagai burung
elang di medan perlombaan !!
Apakah kalian mempunyai berita tentang penduduk Andalusia?
Sungguh kabarnya yang sedih telah tersebar diantara manusia oleh para kafilah
Berapa banyak orang – orang lemah, terbunuh dan tertawan
menjerit meminta tolong pada kita,..namun tiada seorang pun yang tergetar
hatinya
Mengapa kalian terpecah belah di dalam Islam ?! sementara
kalian, wahai hamba-hamba Allah, adalah bersaudara !!
Hal yang seperti inilah yang membuat hati leleh karena
kesedihan, jikalau masih ada Islam dan Iman yang melekat pada sanubari..
Referensi : al Adab min Silsilah Ta’lim al Lughoh al
Arobiyah
el fityan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar